Mengenal Jurnal Khusus Dalam Akuntansi

Mengenal Jurnal Khusus Dalam Akuntansi
Sumber gambar : pexels.com/Bongkarn

Halo rekan akuntanmu, 

Di dalam pencatatan pembukuan akuntansi, terdapat istilah jurnal umum dan jurnal khusus. Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan mengenai jurnal umum beserta contoh kasusnya. Maka pada kesempatan kali ini saya mau sharing mengenai jurnal khusus dan cara membuatnya. Simak penjelasan-nya ya.

Bagi perusahaan kecil dan menengah, jurnal umum cukup untuk mencatat berbagai transaksi yang terjadi. Namun lain hal nya jika perusahaan yang dijalankan merupakan perusahaan besar dengan banyak sekali transaksi.

Dalam kasus ini, dengan banyaknya transaksi jika dicatatkan ke dalam jurnal umum, akan mengalami kesulitan saat melakukan pencarian informasi terhadap transaksi tertentu. Maka dari itulah diperlukannya jurnal khusus untuk mencatat transaksi-transaksi secara khusus yang terjadi pada perusahaan.

Sama seperti namanya, jurnal khusus yaitu jurnal yang dibuat dan disusun secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama atau sejenis dan sering kali terjadi berulang-ulang di suatu perusahaan.

Sehingga dengan adanya penyajian jurnal khusus dapat dengan mudah ketika ingin melakukan pemindahan pencatatan transaksi dari jurnal umum, jurnal penyesuaian, hingga buku besar.

Terdapat empat jenis jurnal khusus dalam akuntansi yang rekan-rekan perlu ketahui yang biasanya digunakan dalam perusahaan, antara lain yaitu:

1. Jurnal Pembelian

Jurnal pembelian dalam jurnal khusus digunakan untuk mencatat semua jenis pembelian yang dilakukan perusahaan, baik berupa barang maupun bukan barang secara kredit. Semua jenis pembelian yang dilakukan secara kredit dicatat dalam jurnal pembelian baik itu peralatan kantor, jasa maupun barang yang dibeli yang tujuannya untuk dijual kembali.

Contoh jurnal khusus pembelian sebagai berikut:

2. Jurnal Penjualan

Jurnal khusus penjualan digunakan untuk pencatatan transaksi penjualan barang atau layanan jasa yang umumnya dilakukan secara kredit atau mencatat transaksi piutang, yang artinya bahwa penjualan yang dilakukan secara tunai tidak dicatat dalam jurnal penjualan. Sehingga transaksi tersebut mengakibatkan saldo yang ada di piutang bertambah dan saldo penjualan juga bertambah.

Sedangkan untuk transaksi penjualan yang dibayarkan secara tunai akan dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Contoh jurnal khusus penjualan sebagai berikut:

3. Jurnal Penerimaan Kas

Pada jurnal khusus penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi berupa pemasukan saldo kas, dapat berupa transaksi yang terjadi secara tunai, penerimaan uang, setoran modal, penerimaan piutang, dan lain sebagainya.

Jika jurnal penjualan digunakan sebagai pencatatan transaksi secara kredit, maka jurnal penerimaan kas digunakan sebagai pencatatan transaksi secara tunai.

Contoh jurnal khusus penerimaan kas sebagai berikut:

4. Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal khusus pengeluaran kas digunakan untuk mencatat segala transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran uang. Jurnal pengeluaran akan mencatat secara terperinci transaksi secara tunai, dapat berupa pembelian secara tunai, pembayaran beban, pelunasan utang, retur penjualan, pengambilan uang tunai secara pribadi (prive), dan lain sebagainya.

Contoh jurnal khusus pengeluaran kas sebagai berikut:

Itulah penjelasan mengenai jurnal khusus beserta dengan cara membuat jurnal khusus. Dalam hal rekan-rekan ingin lebih mudah dalam pembuatan laporan keuangan, rekan bisa menggunakan software akuntansi online pada laman akuntanmu.com dengan fitur terbaik dan mudah digunakan, sehingga dapat melakukan pembukuan jauh lebih mudah.

Silahkan rekan menghubungi kami jika rekan memilki pertanyaan seputar akuntanmu.com

Sampai ketemu lagi di seri berikutnya ya.